Sabtu, 09 Juni 2012

Inilah 10 Pertanyaan Tak Terkatakan Tentang Seks


Dunia seks memang selalu menarik perhatian banyak orang. Pria-wanita, tua-muda, kaya-miskin, semuanya jadi bergairah saat disinggung tentang masalah seksual.
Di samping 10 pertanyaan malu-malu yang akhirnya terjawab, ternyata masih ada banyak pertanyaan seputar seksual yang tak pernah ditanyakan secara terang-terangan, hanya berani di dalam hati saja. Apakah itu? Mari kita gali bersama.
Mungkinkah seorang wanita bisa bergairah terhadap pria yang pada mulanya tidak ia cintai?
Tentu saja. Wanita adalah kaum yang bisa belajar mencintai. Gairah itu biasanya timbul saat ia mendapati bahwa prianya ternyata benar-benar layak dicintai. Hal ini makin diperkuat jika sebelumnya keduanya juga memiliki pengalaman bersama yang menyenangkan. Jika pada dasarnya mereka memiliki hubungan baik, maka gairah itu pasti bisa muncul. Getaran rasa bisa bertumbuh jika sang wanita membiarkan dirinya terbuka pada pria ‘asing’ tersebut. Ada rasa suka, maka tentu saja lahirlah sang gairah.
Bisakah seorang wanita memiliki hubungan seks yang menyenangkan dan langgeng bersama 1 pria saja?
Tentu saja! Semuanya hanya tergantung komunikasi yang terbuka, komitmen untuk tetap berhubungan (meski saat sedang marahan sekalipun), dan apakah mereka berdua mau mencoba sesuatu yang baru. Itu intinya.
Apakah masih ada hal yang tabu tentang seks?
Ada, lucunya hal yang tabu adalah saat membicarakan masalah seks itu sendiri. Banyak orang senang menonton tayangan porno, namun mereka enggan membicarakannya dengan pasangan mereka. Hal tersebut sepertinya terlalu rahasia dan pendapat yang ada di benak masing-masing juga terlalu pribadi. Tiap orang merasa takut jika pendapat yang terungkap nantinya malah jadi bumerang bagi diri mereka sendiri.
Bagaimana dengan hubungan saat usia sudah lanjut?
Tentu saja seks saat Anda berumur 50 tahun berbeda dengan saat usia masih 20 tahun dulu. Namun, perbedaan itu juga terjadi menyeluruh dalam seluruh aspek kehidupan bukan? Tak hanya wanita yang mulai kelihatan layu, pria juga mengalami penurunan fisik. Tak lagi seganteng dulu, tak sekuat dulu, dan terjadi pula penurunan kemampuan. Meski ingin, namun untuk berereksi misalnya, tak lagi semantap dulu, butuh bantuan. Jadi, jangan anggap penurunan ini sebagai masalah pribadi. Rasa marah dan gairah akan datang silih berganti pada masa ini, namun yang paling penting adalah komitmen untuk tetap bersenang-senang dengan pasangan. Yang penting Anda dan pasangan masih bisa menikmati indahnya kebersamaan satu dengan yang lain. Oh, indahnya!
Dapatkah seorang wanita tetap merasa bahagia meski hidup tanpa seks?
Kebutuhan wanita berbeda dengan pria. Seks bukanlah nomor satu bagi wanita. Bertolak dari kenyataan ini maka tentu saja wanita masih bisa bahagia meski tanpa seks. Seorang wanita single misalnya, asal dia memiliki keluarga dan orang-orang yang mengasihinya di sekelilingnya, maka ia akan tetap bahagia meski ia tak pernah merasakan nikmatnya berhubungan. Sebab apa yang ia butuhkan sudah terpenuhi yaitu dicintai.[break]
Mengapa beberapa wanita masih alergi dengan masturbasi?
Hal ini disebabkan adanya persepsi yang mengatakan bahwa hal itu dosa. Padahal bagaimana jadinya bila seorang wanita tak menikah dan kebutuhan seksnya tiba-tiba muncul? Masturbasi merupakan sarana terbaik untuk menjelajahi diri sendiri dan tahu respon diri terhadap sentuhan yang ada. Tak perlu gelisah tentang performa. Tak ada orang lain yang perlu disenangkan. Selain itu, masturbasi juga menyehatkan lho. Tidak percaya? Simak artikel berikut ini.
Apakah pria membandingkan pasangannya dengan wanita yang ia tonton di tayangan porno?
Kebanyakan pria justru tidak ingin pasangannya sama seperti wanita-wanita tersebut. Yang mereka harapkan adalah bahwa pasangan mereka nyaman dengan tubuh dan hubungan seks yang ada. Faktanya, wanita jauh lebih keras terhadap diri sendiri dibanding pria. Apa yang dituntut wanita adalah tubuh dengan kulit lembut dan bau yang harum. Oleh sebab itu, penting bagi wanita untuk menemukan cara berhubungan yang nyaman baginya. Lampu remang-remang atau gaun super tipis? Serta lupakan tentang ukuran buah dada saat berhubungan.
Juga tak semua pria tergila-gila dengan lingerie, malahan adalah hal yang mengerikan saat pria melihat pasangannya memaksakan tubuh masuk ke dalam himpitan kain berenda ketat yang menyebabkan rasa tak nyaman. Pasangan menyayangi diri dan tubuh Anda, jadi mengapa Anda tidak?
Kapan waktu terbaik mendiskusikan masalah seks dengan pasangan?
Jika yang ingin dibicarakan adalah hal pelik, misal “Aku kena herpes”, maka tentu saja harus sesegera mungkin. Namun, jika masalah yang ada tak separah itu, maka saat Anda dan pasangan sedang berduaan, dalam suasana yang tidak menjurus ke arah seksual sama sekali, maka Anda boleh membahasnya.
Dengan munculnya begitu banyak informasi dan produk yang berkaitan dengan hal seksual, apakah masih ada hal lain yang tidak terungkap?
Ada banyak hal tentang getaran rasa, psikologi, dan neurologi respon seksual wanita yang belum dipahami sepenuhnya. Hal ini memang terlalu dalam untuk digali. Fokus kebanyakan wanita umumnya hanya berkutat pada lemahnya libido, namun sebenarnya ada begitu banyak respon seksual yang memerlukan kerja keras dokter, terapis seks, psikologis, dan bahkan antropologis untuk mengeksplorasi masalah ini.
Bagaimana dengan bacaan erotis untuk kaum wanita?
Banyak wanita membacanya untuk mendapatkan mood berhubungan, namun meski begitu hal ini tak sampai membujuk mereka untuk bermasturbasi. Bacaan erotis milik wanita umumnya tak sama dengan tayangan porno bagi pria. Dalam bacaan tersebut, seks bukanlah bahasan utama, melainkan cinta sebagai kebutuhan utama wanita.
Lega rasanya ada pihak-pihak yang cukup peduli untuk menjawab 10 pertanyaan tak terkatakan di atas. Lebih lega lagi sebab Anda ternyata bukanlah satu-satunya orang yang penasaran tentang masalah kamar tidur. Jadi, sebenarnya adakah hal yang masih tabu? Anda yang tahu jawabannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar